Louis Vuitton: Brand Berkomersial Tinggi?

 


(Fypofnazirasyhraa.com – 18/04/2022) Louis Vuitton, siapa yang tidak familiar dengan brand tersebut? Brand ternama yang sering digunakan para Celebrity Indonesia bahkan dunia untuk menunjukkan status sosial bagi para pemiliknya. Apa kamu tahu bahwa brand asal eropa ini merupakan brand bernilai komersial tertinggi di dunia? Siapapun yang mengenakannya akan dianggap sebagai kalangan sosialita.  Merek ini mencapai nilai 47,2 miliar dolar AS. Mau tahu beberapa keuntungan louis Vuitton lainnya? Simak perjalanan brand ternama berikut ini.

Brand ternama dunia ini dimiliki oleh seorang anak broken home yang merantau ke kota paris. Ia bernama yang sama seperti merek label mode tersebut, ialah Louis Vuitton. Vuitton memulai kariernya dengan hidup sendiri di Paris dan bekerja di salah satu perusahaan pembuat koper yang cukup dipandang. Sejak bekerja disana Louis selalu memperhatikan apa yang dibutuhkan para orang kaya, sehingga nantinya ia akan membuat usahanya sendiri. Pada 1858 impian Louis terkabul dirinya meluncurkan sebuah koper dengan tepian besi dan kayu yang dilapisi kanvas trianon berwarna abu sehingga menghasilkan koper yang tahan air dan kedap udara karena keunggulannya tersebut koper ini mulai diminati oleh masyarakat kota Paris. Di tahun 1885 brand tersebut menghadirkan produk baru yang Bernama “marque L. Vuitton depose” atau jika diartikan “merek dagang Louis Vuitton”. Disinilah brand dengan nama Louis Vuitton dilahirkan.

Georges Vuitton sebagai generasi kedua yang melanjutkan bisnis ayahnya dan mulai membawa ekspansi LV ke pasar internasional. Pada tahun 1896 desain tas kanvas monogram, yang kini dikenal sebagai ciri khas produk Louis Vuitton, dipatenkan. Tepat pada tahun 1913, Georges berhasil membuka Louis Vuitton Building di Champs-Elyess yang merupakan toko tas tangan terbesar di dunia saat itu. Tidak butuh waktu lama untuk membuka toko lain di London, New York, Bombay, Washington, Alexandria, dan Buenos Aires bertepatan dengan dimulainya Perang Dunia I.

Sebagai generasi ketiga Gaston, cucu dari Vuitton berhasil memasukkan produk kulit seperti dompet dan tas. Ia juga meluncurkan tas berbentuk silinder yang masih cukup populer hingga saat ini bernama Papillon pada 1966. Gaston berhasil mencapai pendapatan perusahaan sebesar 70 juta Franc di tahun 1977 atau setara dengan US$ 14,27 juta. Gaston membawa perusahaannya ke Osaka dan Tokyo, Jepang, dengan mendirikan butik Louis Vuitton. Hingga memasuki tahun 1988, keuntungan Louis Vuitton berhasil meningkat 49% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga di tahun 1989, 130 butik Louis Vuitton sudah dioperasikan di berbagai wilayah di dunia.


Sekarang Louis Vuitton telah memimpin harga pasar dunia untuk perusahaan kelas fashion premium. Apalagi sejak kemunculan tas Kusama Pumpkin Minaudiere yang dijual dengan harga yang sangat mahal yaitu mencapai US$133.400 atau setara dengan Rp. 1,57 miliar. Meski mahal dan mewah, tas ini mampu membuat kalangan atas rela berlomba sebelum memesan untuk mendapatkan limited edition. Hingga saat ini, ada 5 tas serupa yang hanya diproduksi oleh desainernya, Yayoi Kusama. Meski lebih terkenal sebagai brand yang memproduksi tas, Louis Vuitton juga menghadirkan banyak produk sepatu, pakaian, aksesoris, dan parfum yang tak kalah populer.

-JR-

Sumber Foto:

https://fabulousandclassy5.tumblr.com/post/40632600538/tumblr-on-we-heart-it
https://www.quien.com/fotogalerias/2014/12/11/las-piezas-clasicas-de-louis-vuitton#pid=slide-0 




Komentar

Postingan Populer