Usup: Fashion Designer Berbakat Asal Cirebon


(Fypofnazirasyhraa.com – 06/04/2022) Siapa sangka pemuda asal Cirebon mempunyai bakat yang luar biasa di industry fashion design. Fashion design adalah sebuah seni merancang dan membuat pakaian dan aksesoris, termasuk perhiasan, topi, sepatu, dasi dan ikat pinggang. Sebagai seorang designer wajib hukumnya mempunyai kreativitas yang tinggi. Setiap tahunnya, Usup selalu sukses memukau publik dengan kostum mewah dan uniknya. Bagaimana perjalanan Usup dalam meraih prestasi di dunia fashion terlebih dalam perancangan national costume?



Usup alias pemilik akun Instagram @ucupa_ adalah seorang Fashion Designer asal Cirebon kelahiran 20 juni 1999. Berawal dari SMA, Usup mulai tertarik dengan national costume dibanding kostum ready to wear. National Costume adalah salah satu sesi dalam rangkaian ajang fashion. Tiap kontestan akan membawakan pakaian unik yang diangkat dari tradisi dan kebudayaan negara atau daerah mereka berasal. Berawal pada 2015 sekolah Usup mengirim perwakilan untuk mengikuti ajang fashion Jember Fashion Carnaval  yang merupakan sebuah event karnaval busana nasional yang sudah mendunia. Usup dipilih menjadi salah satu bagian dari team perwakilan tersebut sebagai creative model. Karya mereka berhasil meraih penghargaan juara pertama dengan tema “The Trully of Megamendung”. Karena pengalamannya mengikuti event fashion karnaval tersebut, Usup merasa bahwa passion-nya memang di bidang fashion. karena kemenangan tersebut ia menjadi tertarik untuk menekuni dunia Fashion Designer.

Karir ini dimulai dari kekeliruan Usup saat mendaftarkan diri di perguruan tinggi. Ia mendaftarkan diri di PoliMedia pada jurusan Desain Mode, yang awalnya ia sangka merupakan jurusan Desain Grafis. Setelah mengikuti rangkaian jadwal perkuliahan dirinya mulai tersadar bahwa ini bukan jurusan yang ia inginkan. Suatu kondisi dimana ia harus merancang busana diatas mannequin adalah hal yang sempat membuat dirinya malu. Terlebih dia menjadi satu-satunya mahasiswa lelaki di angkatannya. Usup sempat ingin memutuskan perkuliahannya di awal semester. Namun, hal baik justru datang kepadanya. Karena keahliannya yang memang di bidang desain ia dipercayakan untuk menjadi asisten dosen dari mata kuliah Nirmana bahkan sampai sekarang saat dirinya sudah tidak lagi kuliah disana. Nirmana adalah penataan unsur-unsur rupawi, seperti garis, bentuk, warna dan tekstur, menjadi sebuah kesatuan. Ia juga menyatakan bahwa sampai kini orang tua dan keluarganya tidak mengetahui gelar apa yang ia dapat dari perkuliahan bahkan sampai tempat dimana sekarang ia bekerja. Semenjak ia kuliah ia sudah menjadi mahasiswa perantauan yang sudah tidak di tanggung oleh kedua orang tuanya hal itu menjadi kebiasaan sampai ia sudah bekerja. Kemandiriannya mampu membuat ia bisa terus bertahan hidup diluar kota kelahirannya.




Usup sempat mengikuti pelatihan selama sebulan untuk JFC. Ia diajarkan membuat costumecatwalk bahkan sampai penggunaan make-up. JFC mengajak seluruh siswa Sekolah Menengah Atas di Indonesia untuk ikut berpartispasi mengekspresikan dirinya melalui sebuah karya busana ikon nasional. Usup sejak awal terjun di dunia fashion selalu berusaha mengangkat seni dan budaya yang berasal dari tanah kelahirannya yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya nusantara. Saat menyelesaikan Tugas Akhir sampai mengikuti kompetisi pun busana yang ia rancang meliputi seni dan budaya yang ada di Cirebon. Menurutnya, tantangan membuat karya tradisional adalah Pakem hal itu harus diperhatikan  dengan baik agar tidak merubah culture yang ada. Sejak berhasil meraih kejuaraan di Jember Fashion Week, Usup mulai mengikuti kompetisi karnaval lainnya. Salah satunya Gebyar Nusantara IPB. Pada 2016 ia membuat karya busana dengan judul “Topeng kelana”. Ia mengambil unsur kelana karena merupakan karakter paling angkuh diantara 5 unsur Topeng Cirebon lainnya. Topeng kelana ini dikolaborasikan dengan batik Megamendung berwarna merah sebagai ciri khas dari Jawa barat. Sehingga busana ini tampil dengan gagah dan berani. Pada kompetisi kali ini karyanya mendapat penghargaan sebagai Runner Up. Kesulitan yang ia rasakan saat mengikuti kompetisi kostum karnaval adalah saat perancangan konstruksi. Ia harus Menyusun konstruksi dengan perhitungan yang tepat agar busana tersebut tidak membebani model yang membawakan busananya tersebut.

Saat ini Usup bekerja di industri mode Kekean Wastra Gallery Nganjuk, Jawa timur. Kekean Wastra merupakan brand fashion asal Bali yang memproduksi tenun, batik, dan lain sebagainya. Ia menjadi salah satu bagian tim creative design dari brand tersebut. Seperti membuat desain sketsa sebagai awal mula pembuatan batik, yang nantinya akan diserahkan ke pecanting untuk di produksi lebih lanjut. Mengenal tempat Usup bekerja, Kekean Wastra merupakan salah satu UMKM Indonesia yang sudah mendunia. Berawal dari Christian Dior yang mengajukan kerja sama dengan melakukan pemesanan tenun ke Kekean Wastra dan diminta untuk mengirim sampel yang kemudian diuji oleh mereka. Pengajuan tersebut berhasil lolos dari kurasi dan kain tenun Endek Bali dari kekean mendapatkan kepercayaan dari rumah mode ternama asal Perancis tersebut.


Menurut Usup hal yang mendorongnya untuk menjadi Fashion designer adalah bahwa ia merasa passion dan seninya ada di fashion dan Art sisanya tinggal bagaimana ia mengembangkannya. Usup memegang prinsip Continue and Consistent "Semua yang dilakukan berulang dan terus menerus akan menghasilkan suatu hal yang besar." Baginya dunia fashion itu luas dan tidak akan pernah berhenti dibutuhkan. Sumber rezeki yang ia dapatkan sampai saat ini juga berasal dari kegemarannya pada seni atau gambar. 

-JR-

Sumber Foto: Dok. Pribadi (Instagram.com @ucupa_)
 

Komentar

Postingan Populer